Rumah yang dijual di Bandung sekarang ini amatlah banyak. Mulai dari harga 100jt-an hingga Milyaran. Tapi apa yang membuat orang-orang Bandung banyak menjual rumahnya ? Anda penasaran ? coba simak 6 alasan kenapa Banyak Rumah dijual di Bandung berikut ini.
Bandung sudah mulai panas, banyak orang Bandung yang rumahnya dijual di daerah perkotaan untuk pindah ke daerah lain (pinggiran kota atau kota lain) karena memang Bandung sudah mulai sesak dan kurang nyaman untuk tinggal di tengah kota.
Sudah memiliki rumah impian, banyak rumah yang dimiliki pertama kali hanyalah sebagai rumah sementara, karena mungkin rumah tersebut hanya sebagai tempat singgah sementara hingga orang tersebut dapat membeli rumah impiannya.
Berpindah ke Apartmen, sudah bukan hal aneh lagi dengan banyaknya apartemen yang dibangun sekarang ini banyak orang Bandung yang berbondong-bondong menjual rumah mereka untuk pindah ke Apartemen.
Rumah sudah tidak layak ditinggali, ini merupakan salah satu alasan utama kenapa rumah dijual di Bandung. Karena atap rumah banyak bocor, tembok yang teresapi air, sumur kering, atau bahkan rawan roboh. Tentunya alasan ini menjadi sangat logis
Lingkungan dirasa tidak nyaman. Hal ini juga merupakan hal yang amat layak dijadikan alasan. Banyak hal yang pastinya terjadi di masyarakat yang dapat menentukan kehidupannya, dan tidaklah mustahil bila sesuatu terjadi dan menyebabkan pandangan masyarakat yang tidak baik dan membuat penghuni sebuah rumah menjadi tidak nyaman untuk tinggal di lingkungan tersebut.
Jauh dari Kantor. Pekerjaan juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa rumah dijual di Bandung. Kota Bandung ini juga tidak jauh berbeda dengan Jakarta yang memiliki daerah perkantoran. Maka banyak orang yang berada di daerah pinggiran Bandung (re:kabupaten) memilih untuk menjual rumah mereka demi pindah ke daerah perkotaan untuk dapat lebih dekat dengan kantor tempat mereka bekerja.
Nah dengan 6 poin di atas mungkin anda sudah dapat mengetahui alasan orang untuk menjual rumah mereka di Bandung. Semoga bermanfaat yaa.
