Jenis-Jenis Pemeriksaan Saat Melakukan Tes Darah Rutin – Sebagian besar orang khususnya orang yang masih awam akan permasalahan kesehatan dan dunia permedisan pastinya tidak akan mengetahui tentang manfaat penting dari tes darah rutin yang dilakukan. Bagi orang yang sudah lebih mengerti akan manfaatnya tersebut terkadang juga masih enggan untuk melakukan prosedur cek darah secara rutin itu dikarenakan karena beberapa sebab alasan tertentu, salah satunya seperti ketakutan melihat peralatan medis khususnya jarum suntik yang mana pastinya akan menjadi satu alat pendukung yang digunakan untuk melakukan proses pencekkan darah itu.
Terdapat 6 jenis pemeriksaan jika kita melakukan tes darah rutin, yaitu pemeriksaan Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), pemeriksaan Leukosit, hitung trombosit, Laju Endap Darah (LED), dan hitung eritrosit. Tetapi yang akan dibahas sedikit mendetail saat ini hanya 3 jenis pemeriksaan yakni :
Baca juga : JAUHI DIABETES DENGAN MENGETAHUI PENYAKIT DIABETES DAN PENCEGAHANNYA!
- Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
Pemeriksaan hemoglobin tentunya untuk mengetahui jumlah hemoglobin pada darah kita. Nilai atau jumlah hemoglobin yang normal pada pria dewasa berkisar antara 13.5 – 18.0 gram/dL, untuk wanita berkisar pada nilai 12 – 16 gram/, dan wanita hamil yaitu 10 – 15 gram/dL. Sedangkan untuk jumlah atau nilai normal hemoglobin pada anak ialah antara 11- 16 gram/dL, batita antara 9 -15 gram/dL, pada bayi antara 10 – 17 gram/dL, dan untuk neotanus berkisar antara 14- 27 gram/dL. Untuk indikasi Hb rendah jumlahnya kurang dari 10 gram/dL dan indikasi Hb tinggi lebih dari 18 gram/dL.
- Pemeriksaan Hematokrit (Ht)
Hematokrit adalah jumlah persentase kadar eritrosit yang terdapat dalam plasma darah. Untuk Hematokrit sendiri humlah normalnya pada pria dewasa berada pada persentase 40 – 54 %, wanita dewasa antara 37 – 45 %, dan wanita hamil berada pada kisaran 30 – 46%. Sedangkan untuk anak-anak, nilai Hematokrit normal berada pada kisaran 31 45%, batita 35 – 44%, pada bayi antara 29 54%, dan untuk neonates ada pada kisaran 40 – 68%. Bagi indikasi Hematokrit rendah (Ht rendah)nilai persentasenya kurang dari 30% sedangkan untuk indikasi Hematokrit tinggi persentasenya melebihi dari 55%.
- Pemeriksaan Leukosit
Jumlah nilai normal Leukosit berada pada kisaran antara 4500- 10000 sel/mm3. Pada bayi jumlahnya antara 5700 – 18000 sel/mm3, neonatus 9000 – 30000 sel/mm3, pada anak berusia 10 tahun 4500 – 13500 sel/mm3, untuk bayi berjumlah 5700 – 18000 sel/mm3, ibu hamil pada kisaran 6000 – 17000 sel/mm3, dan postpartum 9700 – 25700 sel/mm3.
Salah satu penyakit yang dapat dideteksi lebih awal ketika sering melakukan tes darah rutin adalah penyakit diabetes. Penyakit diabetes tergolong ke dalam penyakit kronis yang diakibatkan karena konsentrasi gula darah dalam tubuh terlalu tinggi sehingga mengganggu fungsi tubuh orang yang mengidapnya. Tes darah yang dilakukan secara rutin dan berkala minimal sekali dalam setahun bisa lebih melakukan upaya tindakan medis yang lebih dini pada penderitanya karena gejala-gejala awal seorang pengidap diabetes sulit diperlihatkan dari keadaan fisiknya sehingga hanya melalui jalur tes darahlah satu cara pasti untuk bisa mendeteksinya.
Ciri fisik yang dapat dilihat dari orang yang terkena diabetes memang dapat terlihat seperti sering buang air kecil, sering merasa haus, rasa lapar yang berlebihan, serta tubuh yang semakin melemah. Akan tetapi hal tersebut biasanya terjadi jika penyakit diabetes yang dideritanya sudah agak lebih berat atau parah sehingga pastinya penangannya akan jauh lebih sulit lagi untuk dapat kembali normal seperti biasanya. Tes darah yang dilakukan untuk mengetahui gejala penyakit diabetes adalah tes kadar gula darah dan tes ini sebaiknya sering dilakukan teratur dan berkala guna mengantisipasi penyakit diabetes yang bisa menjangkiti siapapun dan kapanpun waktunya.
Melakukan tes darah rutin dengan cara mengetes kadar gula darah dalam tubuh untuk mengetahui penyakit diabetes, sungguh terbilang sangat penting agar nantinya jika tervonis diidap dapat langsung dibimbing dan ditangani dengan penanganan medis yang cepat dan efektif. Peningkatan kadar gula dalam tubuh seseorang memang dapat pula terjadi pada orang normal non diabetasi dimana kadar gula darah tersebut terindikasi meningkat 2 jam setelah terjadinya proses makan. Akan tetapi meningkatnya jumlah kadar gula darah dalam tubuh orang normal non diabetasi dapat kembali dinormalkan dengan insulin. Insulin yang tidak berfungsi baik pada penderita diabetes itulah yang merupakan salah faktor gula darah dalam tubuh yang meningkat pada tubuhnya tidak bisa distabilkan kembali meskipun telah lewat dari 2 jam setelah proses makan dilakukan. Akibat disfungsi insulin itu kadar gula darah dalam tubuh pasien penderita diabetes dapat terus terkonsentrasi tinggi.