Pendidikan Anak Dalam Keluarga Pada Era Digital
Anak merupakan peniru ulung. Jadi, sikap mereka ketika berada di lingkungan masyarakat dan sekolah merupakan cerminan kehidupan mereka dirumah yang pastinya tak terlepas dari pendidikan yang diajarkan oleh orangtuanya. Rumah adalah sekolahan pertama anak bisa tumbuh dan berkembang, sementara orangtua merupakan guru pertama mereka. Dikarenakan usia dini ialah usia peniru maka orangtua merupakan cerminan bagi anaknya. Untuk itulah pendidikan anak dalam keluarga menjadi tolak ukur perkembangan sosio emosi anak. Dalam mendidik anak-anaknya, setiap orangtua memiliki cara dan gaya mendidik yang tentunya berbeda-beda. Dan pastinya gaya pendidikan tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Hal ini perlu kita perhatikan ketika memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap mereka yakni jangan berlebihan dan jangan pula kurang.
Berikanlah kasih sayang dan perhatian secara proporsional. Ada waktunya kapan orangtua harus bersikap lembut dan kapan bersikap tegas kepada anak-anaknya. Apapun itu masalahnya, usahakanlah untuk tidak keras terhadap anak-anak sampai melampaui batas seperti berlaku kasar, mengumpat dan memukuli anak sampai meninggalkan bekas luka di area tubuhnya. Marah bukanlah solusi untuk melakukan pendidikan anak dalam keluarga ketika anak bersalah. Selain menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan mental dan sosio-emosional, marah berlebihan juga termasuk sifat yang dilarang oleh Rasulullah S.A.W dalam hadist Al-Qur’an beliau bersabda “ Laa taghdlob walakal jannah ” artinya jangan marah karena bagimu adalah surga (H.R Ath-Thabrani).
Pendidikan anak dalam keluarga yang tepat itu ialah pendidikan yang seharusnya mampu memberikan support yang kuat terhadap anaknya untuk memperoleh pendidikan agama. Untuk itu aspek pendidikan yang seharusnya diberikan orangtua kepada anaknya ialah pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak. Namun seiring berkembangnya dunia digital yang kini semakin canggih, banyak orangtua yang kesulitan memberikan pendidikan keluarga. Untuk mengatasi hal ini, orangtua harus mampu membuat kesepakatan kepada anaknya untuk memanage rutinitas harian mereka mulai rutinitas tidur hingga bangun tanpa harus mengengkang hak mereka bermain seperti bermain gadget dan ciptakanlah kebersamaan anak tanpa menggunakan gadget karena hal ini bisa melatih anak untuk selalu terbuka terhadap orangtua.
Sementara untuk meningkatkan kecerdasan anak, Bunda bisa rutin memberikan konsumsi susu S-26 Promise produk Wyeth kepada anak. Produk susu Wyeth ini banyak kandungan nutrisinya, jadi pastinya susu ini bisa memberikan support terhadap kecerdasan anak.
Baca Juga : pendidikan anak dalam keluarga menurut parentingclub.co.id