Untuk saat ini belajar berhitung pada anak usia dini merupakan langkah yang harus dilakukan secara persuasive artinya tidak ada paksaan, namun butuh pendekatan, rayuan serta menjadikan permainan, perlakuan, penglihatan menjadikan pengalam belajarnya yang membantu ia lebih mudah memahami dalam menangkap pembelajaran perhitungan. Menurut beberapa pakar dan ahli bahwa menerapkan metode pembelajaran matematika secara paksa serta menerafkan metode formal dan serius di sekolah PAUD adalah langkah yang kurang tepat. Karena bisa membunuh karakter serta mental anak, sehingga jika anak mengalami kesulitan dalam belajar, anak akan menjadi pristasi dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, sebagai orangtua juga perlu difahami bahwa anak yang belajar berhitung merupakan tingkatan yang perlu didukung dari beberapa aspek.
- Nutrisi otak anak
Otak anak yang belum siap menerima pelajaran atau belajar berhitung akan berdampak pada sakit dan krisis mental anak sehingga dibutuhkan nutrisi untuk otak anak yang menunjang kebutuhan dan perkembangan otak yang kuat untuk menerima pelajaran yang baru dalam dunianya. Seperti misalnya anak berusia 3 atau 4 tahun sudah mulai diajarkan berhitung di sekolah. Konsep-konsep yang diajarkan pada usia ini merupakan konsep dasar angka dan berhitung dan belum masuk pada operasi hitung yang lebih kompleks. Oleh karena itu dalam penerapannya, anda bisa menerapkan metode satu persatu, tanpa pengulangan, pengurangan atau perhentian. Misalnya menghitung dari satu sampai lima maka satu, dua, tiga, empat, lima. Semua angka ini harus disebutkan tanpa ada yang diulang agar anak dapat mengingat urutannya dengan tepat.
- Urutan satu persatu dengan benar
Berdasarkan prinsip ini maka dalam belajar berhitung anak, apabila kita hendak mengajarkan anak menghitung jumlah maka urutan satu, dua, tiga, dan seterusnya harus diucapkan dengan benar sesuai dengan urutannya. Bila hal ini dilakukan terus menerus maka anak secara otomatis akan mengingat urutan angka yang benar dalam menghitung jumlah jangan sekali-sekali mengganti menjadi tiga, dua, satu atau mengacaknya karena akan membuat pikiran anak menjadi kacau.
Berikan ia susu dancow sebagai pendukung dalam proses belajar anak yang menutrisi otaknya dengan berbagai gizi manfaat serta kandungan susu yang baik untuk masa pertumbuhannya.