Memberikan nutrisi yang baik dan bergizi bagi anak akan membuat perkembangannya semakin optimal. Masa keemasan yaitu 0 tahun hingga 5 tahun dimana cukup banyak terjadi perubahan terutama pada sel saraf otak. Meskipun kecerdasan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan.
Pola asuh serta genetika namun yang namanya asupan atau makanan sehat bergizi adalah satu hal yang tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, jika dikaitkan dengan nutrisi otak anak yang mau tidak mau bunda harus memperhatikan benar apa yang harus disajikan setiap hari buat si kecil.
Satu hal yang perlu diingat bahwa makanan sehat bukan berarti harus mahal seperti ikan salmon misalnya. Ikan kembung, yang mudah ditemukan di pasar tradisional dengan harga cukup terjangkau memiliki khasiat yang hampir sama dengan ikan salmon. Atau, bunda juga mengubah ikan makarel dengan telur yang diolah dengan sangat lezat untuk memastikan kebutuhan nutrisi si kecil.
Tidak lupa juga menyajikan susu sebagai minuman padat gizi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Aneka susu mudah ditemukan di berbagai tempat atau pusat perbelanjaan dengan variasi harga, merk, serta usia. Jadi, pastikan bunda memilih susu dengan tepat agar hasilnya bisa dirasakan secara maksimal.
Namun yang pasti, saat menyajikan aneka menu maupun minuman untuk nutrisi otak anak sebaiknya mempertimbangkan kandungan zat besi. Ya, zat besi adalah unsur penting yang cukup mempengaruhi aktivitas saraf. Adapun zat ini dipercaya membantu kerja enzim untuk merangsang saraf. Satu hal yang pasti bahwa kekurangan zat besi bisa menyebabkan rendahnya kecerdasan pada anak.
Itu sebabnya, bayi ASI selalu menjadi sorotan mengingat kandungan zat besi yang bisa saja berkurang sehingga diperlukan suplemen tambahan yang direkomendasikan oleh dokter. Apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi tinggi? Kulit kentang.
Ya, kandungan zat besinya cukup tinggi dibandingkan dengan daging kentang itu sendiri bahkan hingga lima kali besarnya. Begitu juga dengan kacang kacangan, roti gandum, buah prune, bayam, telur, kangkung, apricot, bit hijau, jeruk, kacang hijau, kacang tanah, sereal, daging sapi dan kacang kedelai.